Kamis, 17 April 2025

Kelas 11 MENGHINDARI PERGAULAN YANG KURANG BAIK

Layanan Klasikal Bidang Pribadi

MENGHINDARI PERGAULAN YANG  KURANG BAIK

Sebagai remaja, pasti Sobat SMA/SMK akan menjalani kehidupan pergaulan. Tetapi, Sobat SMA/SMK juga harus tahu bahwa tidak semua pergaulan itu baik, terutama pergaulan yang di lingkungan sekolah dan juga lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, pilih-pilih, ya! Kalau tidak, bisa-bisa Sobat SMA/SMK terjebak pada pergaulan yang buruk, yaitu pergaulan bebas. Pergaulan bebas adalah perilaku menyimpang yang melawan batas-batas norma masyarakat. Beberapa faktor mengapa remaja SMA/SMK terjerumus dalam pergaulan bebas, yaitu tidak adanya perhatian orang tua Kondisi lingkungan, Penyalahgunaan internet. Tidak ada dampak pergaulan bebas! Ada bahkan sejak risiko kesehatan hingga mempengaruhi pendidikan. Salah satu kiat tidak masuk dalam pergaulan bebas adalah dengan pencegahannya. Lalu, bagaimana ciri-ciri mencegah pergaulan bebas agar remaja, khususnya Sobat SMA/SMK menghindari dari pergaulan bebas? Berikut penjelasannya

1. Selektif dalam memilih teman

Lingkungan pertemanan cukup berpengaruh dalam membentuk karakter seseorang. Bagi remaja, teman merupakan pihak yang paling sering menjalin relasi. Oleh karena itu, Sobat SMA haruslah selektif dalam memilih teman. Hindari menjalin pergaulan dengan teman-teman yang dirasa bisa membawa dampak buruk.

2. Berpendirian kokoh

Memiliki pendirian yang kokoh membuat remaja tidak mudah terbawa arus pergaulan bebas. Remaja juga lebih berani mengatakan tidak pada perbuatan perilaku menyimpang. Jadi, jika ada teman yang mengajakmu melakukan hal-hal menyimpang tolaklah dengan tegas.

3. Perbanyak kegiatan positif

Untuk menghindari pergaulan yang tidak baik maka hal yang penting untuk dilakukan adalah sibukan diri dengan perbuatan yang positif. Misalnya banyak beraktivitas dalam organisasi yang baik dan melakukan hal-hal yang bersifat positif. Dengan menyibukan diri oleh, hal-hal yang positif, tentunya akan dapat membuat diri terhindar dari perbuatan yang tidak baik, seperti pergaulan bebas.

4. Ingat akan orang tua

Agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas maka penting untuk Sobat SMA selalu mengingat orang tua. Mereka telah bersusah payah memperjuangkan Sobat SMA untuk bersekolah agar menjadi orang yang baik dan juga sukses. Jadi, jangan sampai pergaulan bebas menghancurkan harapan orang tua kalian.

5. Mendekatkan diri dengan agama

Semua agama tentunya mengajarkan umatnya untuk melakukan kebaikan dan menghindari perbuatan terlarang. Mendekatkan diri dengan agama akan membuat kita semua menjauhi perbuatan- perbuatan buruk yang dilarang oleh agama.

LEMBAR KERJA SISWA 

A. Identitas Siswa

1. Nama siswa                    

2. Kelas                                                                      

3. Hari/tanggal                                                

4. Judul materi layanan                   

5. Tujuan                            

6. Pemberi materi              

B. Bahan, alat dan metode

1.  Bahan dan alat         : Kertas/buku, pena dan HP (Android)

2.  Metode                     : Offline

C.     Kegiatan/ latihan pemahaman peserta didik terhadap materi layanan

Kegiatan Pertemuan 1

1.  Bagaimana pemahaman Ananda terhadap Materi yang disampaikan Guru BK? 
Jawab :...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2.  Analisis faktor internal dan faktor eksternal yang sudah disampaikan oleh Guru 
     BK, jelaskan berdasarkan pengalaman Ananda selama ini?
Jawab :...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3.  Buatkan Kesimpulan dari Materi yang sudah disampaikan oleh Guru BK?       
Jawab :...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

 

Angket Peserta didik

 INSTRUMEN ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK 

Kelas 10 MENGENDALIKAN EMOSI

Layanan Klasikal Bidang Pribadi

MENGENDALIKAN EMOSI


Semua pernah naik emosi atau marah. Namun, reaksi favorit kita ke permasalahan hidup adalah hal normal. Keadaan yang berbeda adalah sikap Anda terhadap itu. Anda mungkin merasa tidak sanggup untuk menahan emosi marah, namun Anda juga bisa mengontrolnya jika Anda berusaha keras. Semua berada di tanganmu. Kekurangan kemarahan yang terlalu hebat dan tidak terkontrol akan merugikanmu. Jika tidak, Anda akan kehilangan kesehatan. Oleh karena itulah itu memperhatikan cara mengendalikan emosional. Kelebihan emosi, seseorang dapat diarahkan untuk sesuatu yang sangat penting. Itu sebabnya Anda harus selalu bertindak dalam mode menahan tawaran. Di bawah adalah beberapa cara yang mungkin membantu Anda mengendalikan emosi Anda : 


1. Hitung


Cara pertama untuk mengendalikan emosi adalah dengan menghitung. Sebelum Anda marah, hitunglah sampai 10. Jika Anda sangat marah, hitunglah sampai 100. Saat Anda menghitung, detak jantung Anda akan menurun dan kemarahan Anda akan lebih mudah diredakan.


2. Bernapaslah dalam-dalam dan perlahan


Ketika Anda marah, napas Anda menjadi pendek dan cepat. Tarik napas dalam-dalam dan perlahan melalui hidung, lalu hembuskan sejenak melalui mulut. Teknik pernafasan ini dapat menjadi salah satu cara untuk mengelola emosi Anda. Dengan mengambil napas dalam-dalam dan perlahan, harapannya kemarahan Anda akan mereda.


3. Berolahraga untuk menstabilkan suasana hati Anda


Cara lain untuk mengatasi emosi yang tidak stabil adalah melalui olahraga seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berlari. Lakukan sesuatu yang mengalihkan perhatian Anda dan membuat tubuh Anda merasa lebih baik.


4. Lakukan latihan relaksasi otot


Selain berolahraga, cara lain untuk mengendalikan emosi adalah dengan merelaksasikan otot. Regangkan setiap kelompok otot tubuh Anda dan rileks perlahan sambil menghembuskan napas. Menggerakkan leher dan menggoyangkan bahu merupakan contoh gerakan yang dapat membantu mengendalikan emosi. Tidak memerlukan peralatan, hanya beberapa gerakan.


5. Temukan kata-kata atau frasa yang menenangkan


Kata-kata atau frasa dapat menjadi cara untuk mengendalikan emosi. Carilah kata-kata atau frasa yang membantu Anda menenangkan diri dan kembali fokus. Ulangi kata-kata ini setiap kali Anda marah. “Santai saja,” “Jangan stres,” dan “Kamu akan baik-baik saja” adalah beberapa contoh yang bagus.


6. Kelola emosi Anda dengan mendengarkan musik


Mendengarkan musik dapat menjadi cara untuk mengelola emosi Anda. Dengarkan musik yang menenangkan Anda. Gunakan headphone atau pergi ke beberapa Tenang saja, putar lagu favorit Anda, dan dengarkan. Biarkan musik menghilangkan emosi Anda dan membuat Anda lebih tenang.


7. Cobalah Sesuatu yang Berbeda


Salurkan emosi berlebih Anda ke hal-hal baru yang positif. Misalnya, jika Anda belum pernah berkemah, ini mungkin saat yang tepat untuk tidur di bawah bintang-bintang dan "berkomunikasi" dengan alam. Segera putuskan jenis petualangan yang ingin Anda jalani.


8. Jangan bicara


Kadang-kadang, berdiam diri juga merupakan cara yang efektif untuk mengendalikan emosi Anda. Jika ingin marah, tahan saja dan jangan katakan apa pun. Tutup mulutmu dan jangan biarkan sepatah kata pun keluar dari mulutmu. Periode hening ini akan memungkinkan Anda memikirkan kembali alasan kemarahan Anda dan membantu Anda menenangkan kemarahan Anda.


9. Kendalikan emosi dan tenangkan diri 


Anda Luangkan waktu untuk diri sendiri, jauh dari orang lain, dan pergi ke suatu tempat sendirian. Saat Anda sendirian, Anda dapat memikirkan segala sesuatunya dengan lebih jernih. Jadi duduklah, tarik napas dalam-dalam, dan temukan solusi untuk masalah yang membuat Anda marah.


10. Penghentian Kegiatan


Saat Anda marah, cobalah berhenti dan pikirkan apa yang ingin Anda lakukan atau katakan.Dengan berhenti sejenak untuk berpikir, Anda dapat memikirkan kemungkinan tanggapan terhadap apa yang hendak Anda katakan atau lakukan. Apakah tindakan dan perkataan ini menyakiti orang lain atau memperbaiki situasi? Jika ya, pertimbangkan untuk membatalkannya dan jangan lakukan itu.


11. Tuliskan kekhawatiran Anda


Menuliskan emosi negatif di atas kertas dapat memberi Anda perspektif baru tentang apa yang sedang Anda alami. Berikan diri Anda beberapa hari untuk membuat daftar lengkap. Kemudian selesaikan masalahnya satu per satu untuk mengurangi kekhawatiran Anda.


12. Konsultasi


Terkadang Anda membutuhkan sudut pandang orang lain untuk mengambil tindakan atau memahami diri sendiri lebih baik. Anda dapat berkonsultasi dengan terapis, psikolog, atau psikiater untuk membantu Anda mengatasi rasa marah yang berlebihan. Berikut ini adalah beberapa cara mengendalikan emosi yang dapat Anda gunakan untuk mengatasi emosi atau kemarahan Anda. Sekarang Anda dapat belajar mengendalikan emosi dengan menerapkan langkah-langkah di atas. Cobalah untuk duduk sejenak dan tarik napas sebelum Anda marah. Pikirkan kemungkinan dari konsekuensi yang dapat terjadi jika Anda marah. Bila dapat memperburuk keadaan, jangan lakukan hal tersebut dan bicarakan baik-baik kepada orang tersebut.


 Lembar kerja siswa


A. Identitas Siswa


Nama siswa          :

Kelas          :

Hari/tanggal         

Judul materi layanan :         

Tujuan         :          

Pemberi materi :        


B. Bahan, alat dan metode


1. Bahan dan alat         : Kertas/buku, pena dan HP (Android)

2. Metode         : Offline/Online


C. Kegiatan/ latihan pemahaman peserta didik terhadap materi layanan


Kegiatan Pertemuan 1

1. Bagaimana pemahaman Ananda terhadap Materi yang disampaikan Guru BK ?Jawab.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2. Analisis faktor internal dan faktor eksternal yang sudah disampaikan oleh Guru BK, jelaskan berdasarkan pengalaman Ananda selama ini terhadap materi tersebut ? 

Jawab.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3. Buatkan Kesimpulan dari Materi yang sudah disampaikan oleh Guru BK ? 

Jawab:................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ .......................................................................................



 


Kelas 12 PERAN IQ, EQ, AQ, CQ DAN SQ DALAM BELAJAR

Layanan Klasikal Bidang Belajar



PERAN IQ, EQ, AQ, CQ DAN SQ DALAM BELAJAR

Intellectualitas -intelegensi- adalah syarat minimum kompetensi. Intelegensi adalah istilah dalam bidan psikologi dimana indifsidu diartikan sebagai keseluruhan berpikir dan bertindak secara terarah dan menggolah lingkunagnnya secara efektif. Istelegensikonsep yang pertama dilentapi oleh ahli psikologi Alfred Bined 1964 kecerdasan itu bersifat tunggal dan dapat di ukur dalam satuan angka yaitu intelegence

Beberapa Cara Memunculkan Gagasan Kreatifitas

1. Kuantitas Gagasan: Gagasan pertama sebagai cara untuk mendapatkan gagasan yang lebi baik. Pemilihan dari bernagai gagasan

2. Brainstorming: Untuk menambah gagasan yang telah ada, untuk mendapat gagasan yang orisinil

3. Sinektik: Membuat yang asing menjadi akrab menggunakan analogi dan metafora

4. Memfokuskan Tujuan : Membuat seolah-olah apa yang diinginkan akan terjadi besok.

Berikut peran IQ, EQ, AQ, CQ, dan SQ dalam belajar:

IQ (Intelligence Quotient)

1. Kemampuan kognitif dan analitis.

2. Memahami konsep dan teori.

3. Mengolah informasi dan memecahkan masalah.

4. Meningkatkan kemampuan belajar akademis.

EQ (Emotional Quotient)

1. Mengelola emosi dan stres.

2. Membangun hubungan interpersonal.

3. Meningkatkan kesadaran diri dan empati.

4. Mengembangkan keterampilan sosial.

AQ (Adversity Quotient)

1. Menghadapi tantangan dan kesulitan.

2. Meningkatkan ketahanan dan ketabahan.

3. Mengembangkan strategi coping.

4. Meningkatkan kemampuan adaptasi.

CQ (Creativity Quotient)

1. Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.

2. Menghasilkan ide-ide inovatif.

3. Meningkatkan kemampuan problem-solving.

4. Mengembangkan solusi unik.

SQ (Spiritual Quotient)

1. Meningkatkan kesadaran spiritual.

2. Mengembangkan nilai-nilai dan prinsip hidup.

3. Meningkatkan kemampuan refleksi diri.

4. Mengembangkan rasa tujuan hidup.

Peran dalam Belajar

1. IQ membantu memahami konsep akademis.

2. EQ meningkatkan keterampilan sosial dan mengelola emosi.

3. AQ membantu menghadapi tantangan dan kesulitan.

4. CQ mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.

5. SQ meningkatkan kesadaran spiritual dan nilai-nilai hidup.

Dengan memahami peran masing-masing, individu dapat mengembangkan kemampuan yang lebih seimbang dan meningkatkan kualitas belajar.

Berikut adalah pengertian IQ, EQ, AQ, CQ, dan SQ dalam konteks belajar:

IQ (Intelligence Quotient)

1. Ukuran kemampuan kognitif dan analitis.

2. Kemampuan memahami konsep, teori, dan informasi.

3. Berhubungan dengan kemampuan akademis dan pemecahan masalah.

EQ (Emotional Quotient)

1. Kemampuan mengelola emosi dan kesadaran diri.

2. Kemampuan membangun hubungan interpersonal dan empati.

3. Berhubungan dengan keterampilan sosial dan manajemen stres.

AQ (Adversity Quotient)

1. Kemampuan menghadapi tantangan dan kesulitan.

2. Ketahanan dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan.

3. Berhubungan dengan kemampuan adaptasi dan coping.

CQ (Creativity Quotient)

1. Kemampuan berpikir kreatif dan inovatif.

2. Kemampuan menghasilkan ide-ide baru dan solusi unik.

3. Berhubungan dengan kemampuan problem-solving dan berpikir out-of-the-box.

SQ (Spiritual Quotient)

1. Kemampuan spiritual dan kesadaran diri.

2. Kemampuan mengembangkan nilai-nilai dan prinsip hidup.

3. Berhubungan dengan kemampuan refleksi diri dan tujuan hidup.

Dalam konteks belajar, kelima aspek ini saling melengkapi dan berkontribusi pada kemampuan individu untuk belajar dan berkembang secara holistik.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Identitas Siswa

Nama siswa                               

Kelas                                           

Hari/tanggal                               

Judul materi layanan               

Tujuan                                      

  1. EQ (Emotional Quotient)

Bagaimana Anda membangun hubungan baik dengan teman sekelas?

  1. AQ (Adversity Quotient)

Bagaimana Anda menghadapi kesulitan dalam memahami materi pelajaran?

  1. CQ (Creativity Quotient)

Bagaimana Anda mengembangkan solusi inovatif dalam belajar?

  1. SQ (Spiritual Quotient)

Bagaimana Anda merefleksikan pengalaman belajar dan meningkatkan diri?